Jenis-Jenis Filler yang Perlu Diketahui
jenis filler
Filler menjadi salah satu perawatan wajah yang paling banyak digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum wanita. Hal ini karena suntik filler mampu mengurangi garis-garis halus dan kerutan yang membuat wanita kurang percaya diri.
Sebelum mulai perawatan, kamu perlu menentukan jenis filler mana yang akan digunakan. Bagaimana cara memilih filler yang tepat sesuai kebutuhan?
Ada berapa jenis filler yang tersedia?
Ada banyak jenis filler yang dapat dipilih sesuai dengan fungsi dan tujuan perawatan. Mulai dari asam hyaluronat, kolagen, polikaprolakton, kalsium hidroksiapatit, hingga polimetilmetakrilat (PMMA).
Asam hyaluronat
Asam hyaluronat adalah bahan filler yang paling umum digunakan dalam dunia kecantikan. Asam hyaluronat berfungsi untuk mengisi dan mengangkat kerutan serta meningkatkan volume pada area yang kehilangan volume seperti pipi dan bibir. Filler jenis ini terbuat dari asam yang secara alami terdapat dalam tubuh manusia, sehingga dianggap relatif aman.
Kolagen
Kolagen adalah protein yang terdapat pada kulit dan jaringan ikat manusia. Filler jenis ini bekerja dengan menambahkan kolagen pada kulit untuk mengurangi kerutan dan garis halus. Filler kolagen juga dapat meningkatkan volume pada bibir dan pipi.
Polikaprolakton
Filler jenis ini bekerja dengan memicu produksi kolagen dalam kulit. Filler polikaprolakton biasanya digunakan untuk mengangkat area yang kendur dan membuat kulit terlihat lebih kencang dan awet muda. Filler jenis ini juga dapat bertahan hingga 2 tahun.
Kalsium hidroksiapatit
Filler jenis ini berfungsi untuk meningkatkan volume pada pipi dan mengisi kerutan. Kalsium hidroksiapatit dapat bertahan hingga 1 tahun dan juga memicu produksi kolagen dalam kulit.
Polimetilmetakrilat (PMMA)
Filler jenis ini terdiri dari partikel mikroskopis yang dicampur dengan kolagen dan disuntikkan ke dalam kulit. Filler PMMA bekerja dengan memberikan volume dan kekakuan pada kulit serta mengurangi tampilan kerutan dan garis halus. Filler jenis ini dapat bertahan hingga 5 tahun atau lebih. Namun, filler PMMA juga memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi, seperti infeksi dan peradangan.
Tags:
Posted by
- Admin BEI